Marmuth

salju

Petir

Selasa, 15 Maret 2016

Curhatanku

Saat saya kecil dulu begitu menyenangkan meskipun hidup begitu pas-pasan, tinggal dalam rumah gubuk kecil yang berisikan 8 penghuni rumah, ayahku seorang pegawai PNS yang gajinya (-) dan ibuku seorang pedagang di kantin SD, kakaku ada 3 satu pria dua wanita. begitu nyaman masa-masa itu seakan tiap waktu selalu ingin kembali pada masa itu dimana ketika waktu sebelum subuh rumah sudah ramai dengan kakek yang sedang ibadah, ibu memasak, dan yang paling tak terlupakan ketika kakaku yang pria tiap subuh dapat ceramah dari kake di atas kasur, ya akibat susah bangun, sampe-sampe kakeku menangis karena kakaku susah sekali bangun untuk sholat subuh haduhhh dasar masa remaja yang rada miring.hehehehe tapi meskipun begitu di rumah kami tidak pernah terjadi keributan keluarga, tak pernah terjadi sentak menyentak. rumahku benar-benar surgaku watu itu, haduhhh tapi seiring berjalannya waktu semua berubah dengan cepat, kakek kesayanganku pergi dan ibuku menyusul mungkin nanti saya dulu yang pergi tp entahlah hanya Allao SWT yang maha menghendaki. tinggalah ayahku dan kakak-kakaku sekarang, aku tidak ingin menyia-nyiakan kalian yang masih ada, dibalik sifatku yang dingin, begitu dalam rasaku pada kalian. Kalian selalu ada dalam setiap do'a setelah sujudku. kini saya memiliki keluarga sendiri, istri dan anak-anaku telah menjadi bagian dalam hidupku yang baru. Yah begitulah hidupku, mungkin keluarga sudah jarang kumpul bareng lagi sekarang. tapi saya ingin menjadi sebab keluarga kita seperti dulu lagi dimana saat sahur selalu bersama mauupun saat buka bareng, wah kebbersamaan keluarga kita tiada duanya malah melebihi keluarga cemara.hahaha. jika melihat seorang yang tua renta selalu saja saya meneteskan air mata karena ingat kakek yang begitu sayang padaku, jika melihat ibu-ibu rada montok tapi cerewet saya selalu teringat ibu, tinggal ayah dan kakak-kakaku yang ada sekarang yang masih hidup dan aku tak mau menyakiti hati mereka yang ada dalam kehidupanku, biarlah tubuh ini sakit tapi hatinya jangan, biarlah hati ini sakit tapi selalu dalam kebenaran yang hakiki. apapun yang akan saya lakukan dalam menghadapi sesama selalu saya tanyakan dulu kepada Alloh dan Rosul-Nya. mudah-mudahan kita selalu dipertemukan dalam kebaikan baik dunia maupun akherat, Aamiin.... ngomong-ngomong sebenernya banyak yang saya rasain dari tubuh ini, ketika sakit datang melanda, saya hanya bisa mengingat Alloh, terimakasih Ya Alloh kau jadikan aku dekat dengan-Mu dengan cara sakit ini, karena jika saya sehat selalu kufur akan nikmat-Nya. Alhamdulillah wa Syukurillah. Wallohu a'lam bissowab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar